Senandung RASA Ketika hati dan otak mulai tak mampu lagi menampung rasa dan lisan tertahan untuk menyenandungkannya, maka tulisan mengambil alih untuk menyampaikannya. Menyenandungkan semua tentang Rasa...

Senin, 04 Agustus 2014

Sirat Keabadian Edelweis



Edelweis....
Bunga yang katanya bunga abadi...
Bunga yang katanya kalau dipetik, disimpan dan diberikan kepada orang yang dicinta , maka cintanya akan abadi...

Katanya.....

Edelweis....
Bentuknya memang tak seindah mawar ataupun anggrek. Malah hanya seperti kapas. Dengan warna putih yang mendominasi. Tak berbau.
Tapi, coba berdiri di antara rerimbunan edelweis itu. Entah sihir apa. Semua masalah yang ada di dalam kepala seolah menguap bersama hembusan angin yang menggoyangkan bunga-bunga itu...

Edelweis....
Mungkin memang cocok disebut bunga abadi. Bunga ini tak mudah layu walaupun sudah dipetik. Dari dulu sampai sekarang, kalau di dongeng-dongeng keabadian itu susah untuk didapat. Edelweis yang hanya tumbuh di dataran pegunungan. Perlu usaha yang keras untuk mendapatkan bunga-bunga itu. makin indah bunganya, makin sulit tempat untuk mendapatkannya. Perlu mendaki jalan setapak yang terjal. Melewati semak belukar. Beruntung kalau kita ga ketemu sama binatang buas.

Edelweis.... bunga abadi...
Bukan tentang dongeng dan mitos yang ada di balik predikat yang disandang oleh bunga ini....
Tapi tentang bagaimana cara keabadian itu diperoleh.
Bukan tentang kalau kita memberi bunga ini kepada yang tercinta maka cinta itu akan menjadi abadi. Tapi tentang bagaimana kita menjaga keabadian yang tersirat dari bunga-bunga yang sulit di dapat itu.
Bukan tentang abadi secara harfiah... tapi tentang abadi yang tersirat dari kata yang tersurat. Tentang usaha untuk mendapatkannya... tentang usaha untuk memetiknya... tentang usaha untuk mempertahankannya... dan tentang usaha untuk menjaganya.
Bukan tentang keabadian cinta yang akan didapat jika memetik dan memberikan bunga ini kepada yang tercinta.
Tapi tentang bagaimana, kita menghargai keindahan dalam keabadian edelweis. Lewat itu, kita bisa merasakan sebuah makna cinta yang abadi dengan sempurna..


Einca, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Airalaks, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena