Finding
You Among The Stars
Penulis : Eka Annisa
Editor : Tri Saputra Sakti
Disunting : M. Adityo Haryadi
Desain
Sampul: Orkha Creative
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978 602 03 2754 9
Cetakan
Pertama: April, 2016
Harga : Cek sendiri di toko buku.
Soalnya gue dikadoin sama penulisnya langsung.
Nyahahaha JJJ
Bagi
Nadhira, Reo adalah bintang yang selalu menerangi hidupnya. Saat cowok itu
meninggal, hidup Nadhira menjadi gelap. Dia menjadi lebih tertutup dan enggan
bersosialisasi.
Sampai
akhirnya Nadhira bertemu Haykel si mahasiswa menyebalkan di salahs atu
perpustakaan Jakarta. Herannya, cowok itu mengingatkan Nadhira pada Reo karena
sama-sama menyukai alam semesta. Kemiripan itulah yang membuat hati Nadhira
pelan-pelan terbuka.
Kedekatan
Nadhira dan Haykel membuat Edgar—sahabat Reo—kesal. Bagaimanapun, Edgar lebih
menyukai Nadhira. Bahkan cowok itu rela melakukan apa pun demi Nadhira.
Kegigihan Edgar pun membuat perasaan Nadhira goyah.
Selain
itu, Nadhira juga dihadapkan pada kenyataan menyakitkan tentang asal-usul
Haykel, kehidupan Edgar, bahkan misteri kematian Reo.
Nah,
itu sekilas blurb yang ada di buku.
Di
sini, gue bukan mau ngreview macam pakar-pakar review buku lainnya. Gue nggak
ahli yang begituan soalnya. Tapi gue mau nyampein kekesalan gue sama ni buku.
Awal
buku ini mau terbit, asli gue excited banget. Gimana nggak, Finding You Among
The Stars ini udah digarap sama Kak Eka dari zaman Barbie masih cinta sama Ken.
Euh, alay. Pokoknya udah dari lama, dan gue ikuts erta dalam penggarapannya.
Bukan sebagai penyumbang ide sih, tapi sebagai pembaca—bahasa kerennya proofreader—yang doyan komen sana-sini sok
tahu.
Jujur, gue lebih suka naskah asli FYATS. Yang filenya
masih ada di gue. Awal baca buku yang udah terbit ini, gue kecewa. Maksain
banget buat ngelewatin bab-bab awal yang asli boring setengah mampus, sambil
dalam hati bilang, “Ya Allah, kuatkan hati Dedek. Ini bukunya Kak Eka, gue udah
janji review.”, gitu. Hampir satu bulan gue nyelesein ni buku. Biasanya gue
baca buku Dan Brown setebal bantal aja cuma sehari. Ya karena itu tadi,
openingnya udah bosenin.
Gue nggak tahu ini salah siapa, tapi gue kecewa sama
buku ini. Padahal harapan gue buat buku ini luar biasa gede, mengingat gimana
pontang-pantingnya Kak Eka waktu ngegarap ni buku.
Di naskah aslinya, gue suka sama sosok Edgar. Edgar
yang dancer, yang perhatian, yang kadang-kadang bisa romantis. Walaupun di buku
ini karakter Edgar nggak banyak berubah, tapi entah kenapa feelnya Edgar
berkurang. Gue malah jadi seneng sama Haykel. Si mantan penjahat yang sekarang
udah tobat.
Haykel di sini digambarin dengan sangat manis. Oke,
gue harus akui ini. Haykel yang di buku ini lebih auwo daripada Haykel yang
pertama gue baca. Misterius gimana gitu. Gue bahkan jatuh cinta sama dia.
Beruntunglah Kak Eka, bukumu tetap memiliki sosok yang bisa membuat Adek jatuh
cinta akakakak….
Oiya, Haykel juga pintar ngomong. Ck! Ada satu omongan
dia yang gue suka.
“Nad, Mitch Albom bilang, ‘when someone is in your heart, they’re never truly gone.’”
Gue nggak tahu siapa itu Mitch Albom, tapi gue suka
kata-katanya. Tengkyu karena Haykel udah ngomong ini. J
Well, di luar segala kekecewaan gue sama buku ini,
buku ini tetap berbekas kok buat gue. Emang lima lembar awal ngeselin, tapi
masuk ke bab-bab pertengahan, ceritanya mulai asyik. Tentang Haykel yang
mati-matian bertarung sama masa lalu, dan Nad yang berusaha ngelupain masa
lalu. Tentang Edgar yang mati-matian berusaha ngelupain perasaannya untuk
seseorang karena harus menjaga perasaan seseorang yang lain—sayangnya nggak
sukses. Dan juga tentang persahabatan. Gimana sahabat-sahabat itu tetap ada di
saat tersulitnya Nad, Haykel, pun Edgar.
Buku ini tuh bikin baper lalu bikin kesel. Bikin gregetan di pertengahan. Lalu bikin pengen nabok tokoh-tokohnya. Di pertengahan hingga menjelang akhir, bakal kerasa banget galaunya Nadhira, juga Edgar. Bakal makin kelihatan perubahannya Haykel. Bakal makin banyak sakit hati--yeah, ada yang cintanya bertepuk sebelah kaki, btw. Dan begitu ending, kalian bakal disuguhin yang pahit manis kecut-kecut asam gimana gitu, dari Nad dan Haykel.
"Reo regulus, bintang paling bersinar di rasi bintang Leo. Magnitudonya satu, dan terang benderang. Ada satu lagi bintang yang sama terangnya. Namanya Aldebaran, bintang paling gemerlap di rasi Taurus. Magnitudonya juga satu, sinarnya cemerlang. Nah, Aldebaran itu kamu, Kel." -Nadhira
Nah. Buat kalian yang mau belajar ngegombal tapi versi kece kelas Dewi, mending belajar sama Nad. Kalau gue jadi Haykel, pasti klepek-klepek ada cewek ngomong gitu ke gue. _Alay, Ca!- hahaha.
Well, buku ini sesungguhnya menyuguhkan kisah yang bagus. Dengan banyak pelajaran. Dari mulai sosio dampai perbintangan. Walaupun menurut gue masih lebih kenceng ilmu-ilmu yang Kak Eka selipin di naskah aslinya. Tapi nggak pa-pa. Toh ini bukan buku pelajaran—huehehehe.
Oke. Rasanya segitu dulu aja review—atau omelan gue—tentang
FYATS. Maaf buat kata-kata yang nggak ngenakin. Semangat Kak Eka. Semoga
karyamu yang terbaru lekas terbit dan nggak mengecewakan lagi. Semoga ketemu
editor yang makin kece. Dan semoga bukunya best seller. Hihi.
-Finding You Among The Stars-