Hmm... Setelah gue cuap-cuap nggak jelas
tentang perjalan jauh gue. Sekarang gue lagi pengen bahas tentang hati dan
tentang rasa...
Tentang hati.... Tentang rasa.....
Secara ilmu pengetahuan, hati adalah
sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh. Berwarna merah kecoklatan,
yang mempunyai berbagai macam fungsi untuk tubuh setiap makhluk hidup.
Yang mau gue bahas disini, tentang
“hati”. Hati yang diberikan oleh Tuhan untuk dapat merasakan banyak hal. Hati
yang dapat merasakan senang, sedih, kecewa, dsb. Hati yang dapat merasakan
suka, sayang, cinta. Hati yang juga dapat merasakan sakit.
Pernahkan ngerasain sakit hati? Nggak
cuma sakit karena putus cinta. Tapi juga dari pertemanan, persahabatan, juga
antar saudara sendiri.
Hati itu, sesuatu yang benar-benar
sensitif. Hati itu kadang juga nyebelin. Bagi gue, hati itu lebih banyak
nyebelinnya. Kenapa? Kadang hati itu suka melakukan tindakan yang sebenarnya
ditolak oleh otak. Hati itu egois! Nggak mikirin si pemiliknya kayak gimana
karena yang dirasakan si Hati ini, pokoknya si Hati ini maju terus pantang
mundur! Maju tak gentar!
Iyakan? Pernahkan lo ngerasain di saat
otak lo menyangkali mati-matian, tapi hati lo ngomongnya lain. Gimana rasanya
badan lo kalau nyangkalin hati lo? Sakitkan? Semua salah. Duduk nggak enak,
makan nggak enak, tidur nggak nyenyak, rindu menyerang. Eh... hahahaha
Tentang hati... tentang rasa... tentang
keduanya yang nggak bisa dipisahkan. Tentang keduanya yang selalu muncul
bersamaan. Tentang keduanya yang juga bisa sakit bersamaan. Dan juga bahagia
bersamaan.
Tentang hati yang selalu tidak bisa
menyangkali saat sebuah rasa muncul. Tentang hati yang juga tidak bisa
menyangkali saat sakit karena rasa itu.
Berdasarkan pengalaman gue pribadi,
sekuat-kuatnya orang, sesangar-sangarnya muka tu orang, pasti bakal nangis
kalau hati dan rasa itu sakit. Guepun juga gitu. Malah bisa bikin badan drop
mendadak karena sakit yang dirasa sama si Hati. Gue pernah juga ngalamin itu.
Beberapa kali. Dan itu semept bikin gue nggak mau bangun lagi. Hati gue jadi
serpihan bersama rasa yang dihempas ke dasar jurang. Rasanya kayak dunia lo
juga hilang seketika.
Tapi, hati itu sebenarnya juga bukan
sesuatu yang lemah. Saat hati memutuskan untuk merasa, sesungguhnya saat itu
juga hati udah siap dan memperingatkan si pemiliknya untuk menguatkan si hati
ini. Lo nggak mau hati lo jatuh dan jadi serpihan karena si rasa ini tadikan?
Lo harus kuatin hati lo. Ketika hati itu kuat, badan lo juga ikut menguat. Itu
cara lo nyelamatin diri lo sendiri, karena orang lain nggak akan bisa
nyelamatin kehancuran hati lo karena si rasa ini.
Einca, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar