Senandung RASA Ketika hati dan otak mulai tak mampu lagi menampung rasa dan lisan tertahan untuk menyenandungkannya, maka tulisan mengambil alih untuk menyampaikannya. Menyenandungkan semua tentang Rasa...

Senin, 23 Juni 2014

Tentang Hati.... Tentang Rasa

Hmm... Setelah gue cuap-cuap nggak jelas tentang perjalan jauh gue. Sekarang gue lagi pengen bahas tentang hati dan tentang rasa...
Tentang hati.... Tentang rasa.....
Secara ilmu pengetahuan, hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh. Berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi untuk tubuh setiap makhluk hidup.
Yang mau gue bahas disini, tentang “hati”. Hati yang diberikan oleh Tuhan untuk dapat merasakan banyak hal. Hati yang dapat merasakan senang, sedih, kecewa, dsb. Hati yang dapat merasakan suka, sayang, cinta. Hati yang juga dapat merasakan sakit.

Pernahkan ngerasain sakit hati? Nggak cuma sakit karena putus cinta. Tapi juga dari pertemanan, persahabatan, juga antar saudara sendiri.

Hati itu, sesuatu yang benar-benar sensitif. Hati itu kadang juga nyebelin. Bagi gue, hati itu lebih banyak nyebelinnya. Kenapa? Kadang hati itu suka melakukan tindakan yang sebenarnya ditolak oleh otak. Hati itu egois! Nggak mikirin si pemiliknya kayak gimana karena yang dirasakan si Hati ini, pokoknya si Hati ini maju terus pantang mundur! Maju tak gentar!

Iyakan? Pernahkan lo ngerasain di saat otak lo menyangkali mati-matian, tapi hati lo ngomongnya lain. Gimana rasanya badan lo kalau nyangkalin hati lo? Sakitkan? Semua salah. Duduk nggak enak, makan nggak enak, tidur nggak nyenyak, rindu menyerang. Eh... hahahaha

Tentang hati... tentang rasa... tentang keduanya yang nggak bisa dipisahkan. Tentang keduanya yang selalu muncul bersamaan. Tentang keduanya yang juga bisa sakit bersamaan. Dan juga bahagia bersamaan.

Tentang hati yang selalu tidak bisa menyangkali saat sebuah rasa muncul. Tentang hati yang juga tidak bisa menyangkali saat sakit karena rasa itu.

Berdasarkan pengalaman gue pribadi, sekuat-kuatnya orang, sesangar-sangarnya muka tu orang, pasti bakal nangis kalau hati dan rasa itu sakit. Guepun juga gitu. Malah bisa bikin badan drop mendadak karena sakit yang dirasa sama si Hati. Gue pernah juga ngalamin itu. Beberapa kali. Dan itu semept bikin gue nggak mau bangun lagi. Hati gue jadi serpihan bersama rasa yang dihempas ke dasar jurang. Rasanya kayak dunia lo juga hilang seketika.

Tapi, hati itu sebenarnya juga bukan sesuatu yang lemah. Saat hati memutuskan untuk merasa, sesungguhnya saat itu juga hati udah siap dan memperingatkan si pemiliknya untuk menguatkan si hati ini. Lo nggak mau hati lo jatuh dan jadi serpihan karena si rasa ini tadikan? Lo harus kuatin hati lo. Ketika hati itu kuat, badan lo juga ikut menguat. Itu cara lo nyelamatin diri lo sendiri, karena orang lain nggak akan bisa nyelamatin kehancuran hati lo karena si rasa ini.




Einca, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Airalaks, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena