Senandung RASA Ketika hati dan otak mulai tak mampu lagi menampung rasa dan lisan tertahan untuk menyenandungkannya, maka tulisan mengambil alih untuk menyampaikannya. Menyenandungkan semua tentang Rasa...

Sabtu, 05 April 2014

Senandung "Rasa" 1 - Akhir Pencarian

Sumber gambar: http://pixabay.com/id/abstrak-baris-jalan-warna-warni-258345/


"Masih bisa nggak kita menikah?"

"Kok kamu nanya gitu?"

"Masih bisa nggak kita menikah?"

"Iya, masih kok. Kita tetap akan menikah. Apapun  itu halangannya, apapun itu rintangannya, kita tetap akan bersama."

"Iya, kita akan bersama. Love you..."

"Karena itulah kita bisa bersama. Love you..."

Dan kamu tertawa manja. Percakapan  itu adalah percakapan terakhir kita. Suara terakhirmu yang ku dengar. Tawa terakhirmu yang ku dengar. Juga bayangan terakhirku tentang wajah merahmu yang sendu. Percakapan yang berawal luapan emosi dariku karena pertentangan keluarga. Percakapan yang berakhir dengan keyakinan untuk mempersatukan semua dalam kenyataan yang benar-benar nyata. Percakapan penuh tawa kita yang terakhir lewat sebuah ponsel. Seperti setiap malam sebelumnya.

Itu yang terakhir. Maafkan aku karena akhirnya memilih pergi. Tak hanya pergi darimu, tapi juga dari semuanya. Pencarian panjang ini benar-benar menjadi panjang. Seperti jalanan pulau Jawa yang tak berujung, dan sekalinya ini berujung itu berakhir di lautan lepas. Dan seperti inilah akhir dari pencarian yang ku jalani. Semu yang kuharap nyata memang selamanya tak akan pernah menjadi nyata. Kamu selamanya hanya menjadi maya. 

Aku masih ingin mencari, tapi sebuah kabar yang ku dengar akan ketiadaan dirimu membuat pencarianku sontak terhenti. Benarkah? Jika iya dimana tempatnya? Dimana kuburnya? Dimana jasadnya? Satupun tak ada yang kudapati. Aku mencari hingga ke tempat terjauh yang pernah kamu sebutkan. Mencari sosok tua yang selalu kamu agungkan. Namun yang kutemui hanya sosok tua lain yang tak sama.  Tak pernah ada jiwa renta lagi sakti dan terhormat yang terkubur di tanah ini.

Bohongkah semuanya? Jadi apa yang kulihat? Apa yang kurasa? Ilusikah? 

Aku tak sanggup lagi meneruskan pencarian ini. Ada selubung gelap yang menutup rapat semua semu yang terjadi selama ini, hingga nyata itu tak akan pernah terlihat. Malaikatkah kamu? Atau malah iblis yang menyesatkan? Entahlah. Tapi yang aku sadari sekarang, rupa malaikatmu telah berubah menjadi iblis keji bagiku. Semua rasa itu masih ada dan masih nyata merasuk sukmaku. Tapi kebenciaan mendadak yang muncul ini, menutupi semua rasa itu.

Aku tak pernah berharap ini akan menjadi nyata kembali. Biarlah terkubur bersama yang telah terkubur jika memang itu nyata. Walaupun airmata tak henti mengalir saat mengingat semua kenangan kita selama ini, tapi itu tak bisa lagi membawaku kembali untuk mempercayai semu-mu. Walaupun dada ini selalu sakit saat semua kenangan itu tervisualisasikan dimanapun mataku menatap, tapi itu tak bisa lagi membawaku untuk kembali pada cintamu, jika memang cinta itu memang nyata adanya.

Pencarian nyata yang tak nyata. Pencarian semu yang tak semu. Pencarian menyedihkan yang membawa semu pada nyata yang bahkan lebih semu. Pencarian menyakitkan juga menyedihkan. Pencarian penuh airmata dan luapan emosi. Pencarian yang tak akan pernah berujung karena misteri itu tertutup rapat. 

Nyata ini tak pernah nyata. Semu ini akan tetap menjadi semu. Dan senandung terakhirku untuk semu paling nyata yang juga tak nyata, untukmu yang pernah semu lalu kemudian terasa benar-benar nyata tapi ternyata lebih semu dari apapun yang pernah ku ketahui. Hanya satu yang nyata, rasa ini. Rasa ini untuk semu-mu benar-benar nyata adanya. Rindu ini untuk semu-mu juga benar-benar nyata. Layaknya matahari yang selalu merindukan bulan, layaknya aku yang selalu merindukan kamu. Semu-ku yang terindah. Semu-ku yang tersakit. Semu-ku yang terpedih. Dan inilah akhir pencarianku.

(The End....)



(Untuk yang sedang dalam pencariannya. Pulanglah. Kejar nyatamu, kembali ke nyatamu. Tak selamanya semu itu harus dijadikan nyata)

Einca 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Airalaks, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena