Senandung RASA Ketika hati dan otak mulai tak mampu lagi menampung rasa dan lisan tertahan untuk menyenandungkannya, maka tulisan mengambil alih untuk menyampaikannya. Menyenandungkan semua tentang Rasa...

Sabtu, 22 Maret 2014

Senandung "Rasa" 1 - Kala Sinar Menyapa

Sumber gambar: www.infoting.info/2012_10_01_archive.html


Pagi itu, matahari belum seberapa muncul untuk melaksanakan tugasnya. Embun bahkan masih membasahi rerumputan di di halaman rumahku, saat bunyi notifikasi dari salah satu pesan instant di laptopku berbunyi. Ada seseorang yang menyapa. Seseorang yang tampak manis di foto profilnya. Iya manis. Gayanya menyapa, seolah dia teman lama yang sudah lama tak bertemu. Aku tersenyum membaca setiap kata yang dituliskannya di chat box tersebut.

Hari itu, takbanyak percakapan yang kami lakukan. tapi keesokkan harinya dan keesokkan harinya lagi, dia selalu datang menyapa. Hadir dengan berbagai cerita seru dan menarik, terkadang lucu. Hanya membaca ceritanya, aku tak henti-henti dibuat tersenyum, olehnya.

Setiap malam dia ada menemani malam-malamku hingga pagi menjelang. Hanya satu dua kali dia absen dari sapaannya. Selebihnya dia selalu ada. Memberikan nasehat yang terkadang tidak mirip nasehat tapi entah mengapa aku perlahan menurutinya. Terkadang terdapat nada mengancam dalam setiap nasehatnya. Terkadang terdapat nada bergurau. Dia sungguh manis. 

Saat menatap wajahnya di layar laptop atau komputerku, aku tersenyum kadang tertawa geli melihat tingkahnya yang selalu tersipu-sipu saat aku memanggil namanya atau mencandainya. Saat mendengar suaranya, lutut-lutut kakiku seakan tak dapat merasa. Suaranya membuatku terlena. Lembut dan menenangkan. Saat dia tertawa aku pasti ikut tertawa. Saat dia berbicara manja, aku pasti tak tahan untuk tak mendengarnya.

Dia seseorang yang unik. Caranya tertawa, caranya berbicara, caranya memanggil, caranya menyapa, caranya tersenyum, membuatku terlena. Saat dia berkata suka, aku terpana.
Iya, aku juga menyukainya. Hanya saja aku ingin melihatnya terlebih dahulu. Melihatnya yang benar-benar melihatnya.

Aku khawatir saat dia tak ada kabar. Aku khawatir saat dia tak menyapaku di jam yang seharusnya diaselalu menyapaku. Aku khawatir saat dia tak membalas pesanku. Iya aku mulai mengkhawatirkannya. Entah sejak kapan tepatnya rasa seperti itu muncul. Padahal sudah cukup lama aku tak merasakan rasa seperti itu lagi kecuali terhadap keluargaku.

Dia mampu membuat hidupku yang gelap, tiba-tiba mulai berwarna. Sikapnya yang ceria dan penuh warna, membuat hidupku ikut berwarna. Dia seseorang yang memukau. Sinarnya memukauku. Aku menyukainya.

Entah kenapa kepadanya, aku sanggup menceritakan hal-hal yang sebelumnya tak pernah aku ceritakan pada orang lain. Dia sanggup membuatku tertawa dan bercerita juga cemas dalam waktu yang sama. Entah sihir apa yang dia gunakan. Tapi aku menyukai caranya. 

Dia berbeda.
Dia istimewa.
Dia memiliki cara.

Dalam waktu 10 hari saja, aku sudah merasa seolah dia dekat denganku. Aku menemukan kenyamanan saat aku bercakap-cakap dengannya, entah itu percakapan lewat tulisan ataupun lewat telpon. Dan tanpa sadarku, aku selalu menunggunya hadir. Hadir kembali di layar komputerku, di  layar laptopku, ataupun di layar ponselku.  Selalu.

Mungkin aku gila. Entahlah, akupun tak bisa menjelaskannya. Aku hanya mulai merasa. Menggunakan hati. Sesuatu yang sudah lama tak pernah aku lakukan. Dulu aku selalu merasa menggunakan otak. Tapi sekarang berbeda. Iya berbeda. Benar-benar berbeda. 

Seperti mentari dia datang menyinari. Seperti embun pagi dia memberi kesejukkan. 

(to be continue.....)


(Berdasarkan kisah seseorang yang sekarang tengah dalam pencariannya)

Einca 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Airalaks, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena