Senandung RASA Ketika hati dan otak mulai tak mampu lagi menampung rasa dan lisan tertahan untuk menyenandungkannya, maka tulisan mengambil alih untuk menyampaikannya. Menyenandungkan semua tentang Rasa...

Sabtu, 31 Mei 2014

Pantai..... Karang.... Pasir....

Sebagian karang yang ada di kamar gue.... :D



Lembut belaian angin itu menghempas wajah...
Suara  nyanyian ombak yang berdebur menyapu pasir dan karang...
Birunya laut yang menghampar...
Kasar pasir bercampur pecahan karang dan kerang-kerang kecil mengelilingi...
Gemerisik daun dan ranting yang bernyanyi merdu diayun angin...

Terduduk di atas pasir ini, dengan tangan yang memainkan pasir dan karang-karang kecil ini, mata ini tak lepas menatap deburan ombak yang datang menyapu hingga ujung kaki...
Di tengah hamparan laut luas itu, banyak wajah, banyak cita,  banyak asa yang tergambar.
Banyak juga cerita.

Kadang, banyak yang berlari menatap pantai hanya untuk mencari ketenangan. Kadang juga, banyak yang berlari menatap pantai untuk mengenang. Kadang juga, banyak yang berlari menatap pantai untuk merenung. Dan kadang juga, banyak yang berlari menatap pantai hanya untuk berteriak dan melepaskan semua penat yang terkumpul dalam otak dan dada.

Ada aroma mistis yang menguar dari indahnya bunyi deburan ombak yang menyapu pasir dan menghantam karang. Ada cahaya ketenangan yang terpancar dari hamparan biru laut itu. Ada senandung alam yang indah saat kita terduduk di atas pasirnya, mencelupkan sedikit ujung kaki ke airnya, dan tangan yang memainkan pecahan karang dan kerang-kerang kecil.

Untukku, laut itu, pantai itu... adalah nafas. Dan kini, laut itu, pantai itu... adalah tempat aku bisa memvisualkan dia yang semu seolah nyata di depan mata. 

Percayalah, laut itu, pantai itu, pasir itu, karang itu, mampu membuat kita merasakan ketenangan yang bahkan sulit di dapatkan  dengan hanya berdiam mengurung diri di dalam satu ruangan tertutup...


Einca, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Airalaks, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena