Airalaks

Senandung RASA Ketika hati dan otak mulai tak mampu lagi menampung rasa dan lisan tertahan untuk menyenandungkannya, maka tulisan mengambil alih untuk menyampaikannya. Menyenandungkan semua tentang Rasa...

Senin, 04 Desember 2017

Traveling Murah? Paket Hemat Traveloka, Jadi Bisa Liburan Dengan Bahagia!



Dear Traveler….

Traveling. Siapa sih yang tidak suka traveling sekarang ini? Tidak ada. Hanya orang-orang yang terlalu pelit dan malas yang tidak menyukai traveling. Serangkaian liburan demi melepas lelah dan stress baik itu karena pelajaran yang menumpuk, pun pekerjaan yang tak kunjung habis. Setiap orang rasanya memerlukan satu kali liburan dalam setiap tahunnya, guna me-refresh kembali kinerja otak, hati, dan tubuh agar kembali seimbang. Dan menghindari kalimat nyelekit, “Situ kurang piknik ya?!”, ini.

Saya pun termasuk orang yang senang jalan-jalan. Meski pada dasarnya saya bukan orang yang mau mengeluarkan uang banyak-banyak hanya untuk traveling. Bukan karena pelit atau apa, tapi karena saya bukan people kota besar. Saya tinggal di Provinsi kecil di belahan Pulau Sumatera. Jika ingin pergi traveling, itu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jadi ketika saya ingin berlibur, saya lebih pilih menjadi backpacker yang perjalanannya kadang estafet bus, atau kereta. Lalu setelah tiba di tempat tujuan, baru mencari penginapan yang murah meriah.

Tapi beberapa waktu lalu, untuk pertama kalinya saya menyusun rangkaian liburan yang saya ingin. Dari mulai kegiatan selama liburan, tempat yang akan dikunjungi, sampai ke hotel dan kendaraan yang harus saya gunakan untuk sampai ke tempat tujuan. Dan tentunya itu pesawat. Karena destinasi tujuan saya itu Lombok. Sebuah pulau yang letaknya jauh dari pulau yang saya tinggali.

Bermula dari curhat ke teman yang juga hobi jalan-jalan dan baru saja kelar bulan madu, saya menemukan satu kemudahan dan kemurahan dari suatu produk yang ada di applikasi yang selama ini hanya saya gunakan untuk memesan tiket ketika adik saya mau mudik ke kampung.

Traveloka.

Awalnya saya sanksi. Takut mahal dan sebagainya. Meski tidak jarang saya mendapatkan harga murah ketika memesan tiket untuk Adik. Tapi tetap saja, saat ini yang saya butuhkan itu tiket pesawat dan hotel. Kalau bisa yang murah. Bisa jadi gembel saya pulang liburan kalau dapatnya yang mahal.

Nah, coba-coba dengan segala saran dari teman ini, akhirnya saya mulai mencari pada salah satu produk di Traveloka. Paket Pesawat dan Hotel. Karena destinasi tujuan saya itu Lombok, saya ingin hotel yang letaknya dekat laut. Banyak mau memang. Tapi namanya juga mau liburan, pasti mencari tempat yang bagus kan? Dan kalau ke Lombok, tidak nikmat rasanya jika tidak menginap di hotel yang memamerkan view laut cantik kebanggaan kota tersebut.

Tahu apa yang saya dapat begitu mencari di produk tersebut? Harga paketan yang murah luar biasa. Belum lagi diskonan yang mungkin tidak akan sebesar itu jika saya memesan secara terpisah atau sok-sokan datang langsung ke Lombok tanpa persiapan. Anggaran yang sebelumnya saya perkirakan sangat besar, menyusut sedemikian rupa berkat paketan yang disediakan Traveloka.

Kurang bahagia apa saya, ya kan? Belum lagi hotel yang masuk ke paketan ini semua rata-rata hotel dan villa bagus, dengan kamar superior dan view yang cantik. Benar-benar recommended! Tidak akan menyesal untuk menggunakan produk ini dan tentunya dari Traveloka.

Banyak sekali keuntungan yang saya dapatkan karena memesan lewat produk yang ditawarkan Traveloka ini. Selain tiket pesawat yang murah untuk perjalanan pulang pergi, hotel bagus yang murah untuk saya tinggali selama beberapa malam, juga fasilitas yang saya dapatkan di hotel yang masuk ke dalam paketan murah tersebut.

Tidak rugi pokoknya. Saya sama sekali tidak menyesal karena sudah memercayakan liburan saya bersama Traveloka ini. Lewat produk paket pesawat dan hotel ini, saya bisa menikmati liburan dengan lebih menyenangkan dan tentu saja lebih hemat! Uang yang awalnya pas-pasan untuk biaya pesawat, hotel, makan, dan jalan-jalan, bisa saya gunakan untuk membeli banyak oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat. Tentunya juga untuk teman yang sudah merekomendasikan produk ini.

Paket pesawat dan hotel ini, sangat cocok untuk kalian yang ingin liburan murah tanpa ribet, tapi dengan kualitas numero uno! Paling cocok lagi buat yang ingin bulan madu. Paket hemat, dengan kepuasan tiada tara. Jadi bisa belanja sepuasnya bahkan menambah hari untuk liburan karena harga kamar hotel yang terjangkau. 

Recommended pokoknya! Jangan sampai kelewatan untuk menggunakan produk ini. Agar liburan menyenangkan, jadi bisa bawa pulang oleh-oleh yang banyak! 

Salam Traveler!!!



-Aira2017-

*Artikel ini diikutsertakan dalam kontes blog #JadiBisa Traveloka


Rabu, 18 Januari 2017

KF D-2 HISTERIS! HISTERIS! HISTERIS

The moment when i saw you in my dream ....
The moment when you're gone from my life ....
The moment when you come back to me .... then go away like a wind ....

Ada tiga masa ketika aku bisa berteriak histeris seperti kerasukan setan. Dua masa terkelam dan satu masa terbaik ketika aku hidup dan bernapas.

Ketika aku melihatmu.Walaupun itu hanya sebatas mimpi, tapi cukup untuk membuatku berteriak histeris layaknya bocah lima tahun yang diberi dongeng kuntilanak sebelum tidur. Aku tidak pernah menganggap mimpi tentangmu itu indah. Itulah kenapa kubilang, memimpikanmu adalah salah satu masa terkelamku. Itu karena aku terlalu merindukanmu. Memimpikanmu membuatku menjerit setiap kali terbangun dan sadar jika kau tidaklah nyata. Memimpikanmu membuatku menangis buruk karena sadar kau memang akan selalu hanya muncul di mimpi.

Ketika aku tahu kau sudah pergi. Mimpi itu berimbas pada kenyataan, kau tahu? Saat kau hanya bisa kumimpikan, itu tandanya kau sudah pergi dari hidupku. Dan lagi, yang bisa kulakukan hanyalah menangis dan menjerit histeris, walaupun hanya dalam hati. Aku bukan tidak ingin menjerit-jerit heboh layaknya gadis remaja yang baru diajak berkencan oleh pria incaran mereka, aku ingin. Tapi terlalu sulit, karena jika sekali suara jeritanku keluar, maka aku tidak yakin akan bisa berhenti. Akan kukemanakan wajahku jika aku terus menangisi dan menjerit hidteris karena menyadari kepergianmu bukan untuk kembali padaku? Aku masih cukup punya malu untuk berdiam dan menjerit di dalam hati. Karena aku terlalu mencintaimu. Aku menjaga namamu untuk tetap dikenang sebagai seorang baik yang selalu membuatku histeris bahagia, bukan sebaliknya.

Ketika kau kembali padaku. Satu kali. Kau menepati janji. Walau aku tidak pernah lagi berharap dan meminta. Kau kembali. Dan untuk kali ini, kalu berhasil membuatku histeris bahagia sekaligus gelisah. Kau kembali, hanya beberapa hari, lalu pergi lagi. Rapalan doa-doaku musnah dan jeritanku berubah ketika kau kembali pergi seperti angin. Jika sebelumnya aku mampu menahan histeris di dalam hati, maka kali ini tidak.
Aku menjerit dan menangis untuk kepergianmu lagi. Untuk kepergianmu yang kali ini benar-benar tidak akan kembali lagi.

-Aira2017-

Izinkan aku menjerit untuk sekali lagi. Kali ini, aku menjerit histeris bukan untuk menangisi kepergianmu, tapi untuk melupakanmu. Anggap saja ini jeritan, untuk awal hari-hari berwarnaku setelah bertahun-tahun kelabu. Boleh kan? -Aira-

KF D-1 KEKASIH IDAMAN

Ehem. Kekasih Idaman ya?

Kekasih Idaman ....
Sama sekali nggak ada bayangan. Tapi kalau boleh pengin dan mimpi dan mengkhayal dan ... dan ... lainnya-wkwkwk-kekasih idaman gue itu, yang seperti ini ....

Hasil gambar untuk g dragon
Sumber Gambar : Mbah Google


Atau .... Yang gini .....
Hasil gambar untuk chanyeol exo
Sumber Gambar : Mbah Google
Alasan ..... Mereka itu .... Luar biasa! *ketawa nista*

Oke, itu kalau bicara tentang ingin, mimpi, dan mengkhayal. Karena nyatanya, mereka nggak bakalan ada di sini.Gue sadar kok .... *nabok meja*. 

Balik ke Kekasih Idaman. *versi dunia nyata*
Nggak ada kriteria khusus atau apalah-apalah itu, tentang kekasih idaman buat gue. Karena, dari sekian banyak punya teman yang memiliki sekian banyak pula list kekasih idaman versi mereka, nggak ada satu pun yang menikah sama laki-laki yang kriterianya udah mereka tulis sebagai kekasih idaman. Gitu emang kalau main target, suka dimurka. Dapatnya malah yang kebalikan. Wkwkwk. 

Tapi sekalipun nggak punya kriteria khusus. Jelas gue punya dua hal dari seorang laki-laki yang bisa membuat jantung ini berdebar keras, dan hati ini leleh sampai ke lantai. Satu, laki-laki itu bisa membuat gue nyaman. Dua, memiliki daddy material di dalam dirinya. Husband material juga boleh. Eh sama aja deng! Wkwkwk. Intinya ya gitu. 
Nyaman kan nomor satu. Dan berhubung gue bukan lagi gadis remaja muda belia--oke gue akuin, gue udah jadi wanita dewasa yang luar biasa. Tsah!--jadi, mencari sosok yang memiliki jiwa kebapakkan dalam dirinya, itu penting. Yang punya jiwa-jiwa kebapakkan + suami siaga tuh biasanya sayang istri, sayang anak, sayang keluarga. Dan kalau udah SAYANG, pasti ngelakuin apa pun yang bikin keluarganya bahagia. 

Daaannn .... Inti dari segala keanehan cuap-cuap gue ini, kekasih idaman itu yang bisa bikin gue bahagia lahir batin dunia akhirat, dengan kasih sayang dan cinta yang melimpah ruah untuk dibagi. Titik! Ngahahaha .....


-Aira2017-

Bernard Meltzer 
Happiness is like a kiss. You must share it to enjoy it. 



Sabtu, 21 Mei 2016

Ocehan Finding You Among The Stars


Finding You Among The Stars
Penulis             : Eka Annisa
Editor              : Tri Saputra Sakti
Disunting        : M. Adityo Haryadi
Desain Sampul: Orkha Creative
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN               : 978 602 03 2754 9
Cetakan Pertama: April, 2016
Harga              : Cek sendiri di toko buku. Soalnya gue dikadoin sama penulisnya langsung.
                          Nyahahaha JJJ

Bagi Nadhira, Reo adalah bintang yang selalu menerangi hidupnya. Saat cowok itu meninggal, hidup Nadhira menjadi gelap. Dia menjadi lebih tertutup dan enggan bersosialisasi.
Sampai akhirnya Nadhira bertemu Haykel si mahasiswa menyebalkan di salahs atu perpustakaan Jakarta. Herannya, cowok itu mengingatkan Nadhira pada Reo karena sama-sama menyukai alam semesta. Kemiripan itulah yang membuat hati Nadhira pelan-pelan terbuka.
Kedekatan Nadhira dan Haykel membuat Edgar—sahabat Reo—kesal. Bagaimanapun, Edgar lebih menyukai Nadhira. Bahkan cowok itu rela melakukan apa pun demi Nadhira. Kegigihan Edgar pun membuat perasaan Nadhira goyah.
Selain itu, Nadhira juga dihadapkan pada kenyataan menyakitkan tentang asal-usul Haykel, kehidupan Edgar, bahkan misteri kematian Reo.

Nah, itu sekilas blurb yang ada di buku.
Di sini, gue bukan mau ngreview macam pakar-pakar review buku lainnya. Gue nggak ahli yang begituan soalnya. Tapi gue mau nyampein kekesalan gue sama ni buku.
Awal buku ini mau terbit, asli gue excited banget. Gimana nggak, Finding You Among The Stars ini udah digarap sama Kak Eka dari zaman Barbie masih cinta sama Ken. Euh, alay. Pokoknya udah dari lama, dan gue ikuts erta dalam penggarapannya. Bukan sebagai penyumbang ide sih, tapi sebagai pembaca—bahasa kerennya proofreader—yang doyan komen sana-sini sok tahu.
Jujur, gue lebih suka naskah asli FYATS. Yang filenya masih ada di gue. Awal baca buku yang udah terbit ini, gue kecewa. Maksain banget buat ngelewatin bab-bab awal yang asli boring setengah mampus, sambil dalam hati bilang, “Ya Allah, kuatkan hati Dedek. Ini bukunya Kak Eka, gue udah janji review.”, gitu. Hampir satu bulan gue nyelesein ni buku. Biasanya gue baca buku Dan Brown setebal bantal aja cuma sehari. Ya karena itu tadi, openingnya udah bosenin.
Gue nggak tahu ini salah siapa, tapi gue kecewa sama buku ini. Padahal harapan gue buat buku ini luar biasa gede, mengingat gimana pontang-pantingnya Kak Eka waktu ngegarap ni buku.
Di naskah aslinya, gue suka sama sosok Edgar. Edgar yang dancer, yang perhatian, yang kadang-kadang bisa romantis. Walaupun di buku ini karakter Edgar nggak banyak berubah, tapi entah kenapa feelnya Edgar berkurang. Gue malah jadi seneng sama Haykel. Si mantan penjahat yang sekarang udah tobat.
Haykel di sini digambarin dengan sangat manis. Oke, gue harus akui ini. Haykel yang di buku ini lebih auwo daripada Haykel yang pertama gue baca. Misterius gimana gitu. Gue bahkan jatuh cinta sama dia. Beruntunglah Kak Eka, bukumu tetap memiliki sosok yang bisa membuat Adek jatuh cinta akakakak….
Oiya, Haykel juga pintar ngomong. Ck! Ada satu omongan dia yang gue suka.

“Nad, Mitch Albom bilang, ‘when someone is in your heart, they’re never truly gone.’

Gue nggak tahu siapa itu Mitch Albom, tapi gue suka kata-katanya. Tengkyu karena Haykel udah ngomong ini. J

Well, di luar segala kekecewaan gue sama buku ini, buku ini tetap berbekas kok buat gue. Emang lima lembar awal ngeselin, tapi masuk ke bab-bab pertengahan, ceritanya mulai asyik. Tentang Haykel yang mati-matian bertarung sama masa lalu, dan Nad yang berusaha ngelupain masa lalu. Tentang Edgar yang mati-matian berusaha ngelupain perasaannya untuk seseorang karena harus menjaga perasaan seseorang yang lain—sayangnya nggak sukses. Dan juga tentang persahabatan. Gimana sahabat-sahabat itu tetap ada di saat tersulitnya Nad, Haykel, pun Edgar.

Buku ini tuh bikin baper lalu bikin kesel. Bikin gregetan di pertengahan. Lalu bikin pengen nabok tokoh-tokohnya. Di pertengahan hingga menjelang akhir, bakal kerasa banget galaunya Nadhira, juga Edgar. Bakal makin kelihatan perubahannya Haykel. Bakal makin banyak sakit hati--yeah, ada yang cintanya bertepuk sebelah kaki, btw. Dan begitu ending, kalian bakal disuguhin yang pahit manis kecut-kecut asam gimana gitu, dari Nad dan Haykel. 

"Reo regulus, bintang paling bersinar di rasi bintang Leo. Magnitudonya satu, dan terang benderang. Ada satu lagi bintang yang sama terangnya. Namanya Aldebaran, bintang paling gemerlap di rasi Taurus. Magnitudonya juga satu, sinarnya cemerlang. Nah, Aldebaran itu kamu, Kel." -Nadhira

Nah. Buat kalian yang mau belajar ngegombal tapi versi kece kelas Dewi, mending belajar sama Nad. Kalau gue jadi Haykel, pasti klepek-klepek ada cewek ngomong gitu ke gue. _Alay, Ca!- hahaha.

Well, buku ini sesungguhnya menyuguhkan kisah yang bagus. Dengan banyak pelajaran. Dari mulai sosio dampai perbintangan. Walaupun menurut gue masih lebih kenceng ilmu-ilmu yang Kak Eka selipin di naskah aslinya. Tapi nggak pa-pa. Toh ini bukan buku pelajaran—huehehehe.

Oke. Rasanya segitu dulu aja review—atau omelan gue—tentang FYATS. Maaf buat kata-kata yang nggak ngenakin. Semangat Kak Eka. Semoga karyamu yang terbaru lekas terbit dan nggak mengecewakan lagi. Semoga ketemu editor yang makin kece. Dan semoga bukunya best seller. Hihi.


-Finding You Among The Stars-

Kamis, 17 Maret 2016

Sakit mana? Nahan Rindu atau Siku Kepentok Ujung Meja?


Judulnya ngaco ya? Nggak loh. Gue serius. Tapi bukan gue yang lagi rindu. Kalau kepentok ujung meja sih sering. Hoho.

Jadi, long long time ago—halah, Ca!—gue dapet pesan Wasap dari seorang teman yang udah lumayan lama nggak ngechat. Dia bilang gini, “Ca, gue galau. Barusan siku gue kepentok ujung meja. Terus gue udah nggak dapet kabar dari Cewek gue yang lagi KKN, tiga hari. Menurut lo, sakit mana? Nahan kangen apa siku kepentok ujung meja?”.
Asli, gue mikir sampai keesokan harinya, buat jawab. Bahkan pertanyaan ini gue lempar ke anak Rumpi, temen di dekat gue, temen wasap yang lain, adik, sampai ke temen BBM nun jauh di ujung kulon sana. Dan jawaban mereka beragam.

·         Rumpi
Semua jawab, “Sakitan siku kepentok ujung meja, Kak. Lebih sakit lagi kalau jari kelingking kaki kepentok tembok.”. Dua orang nggak jawab. Mungkin mereka abstain karena nggak tahu. Sama kayak gue. Dan dua yang jawab ini, karena mereka jomblo mungkin. Jadi nggak ngerti betapa menyiksanya LDR! Nyahahaha.
·         Temen di deket gue
Tiga jawab sakitan siku kepentok ujung meja (Soalnya mereka nggak LDR).
Dua jawab, sakitan nahan rindu. Nyesek sampai ulu hati. Susah makan, susah bobok, susah boker, susah mandi, susah jajan. Halah!
Satu nih yang jawabnya serius. Dia cowok. Lagi LDR sama pacarnya. Dengan tampang sedih yang mendalami banget, dia bilang gini ke gue, “Sakitan nahan rindu, Ca. Sakit banget. Puas?!” . Ujung-ujung malah ngamuk dia ke gue, gara-gara gue gangguin. Ck!
·         Teman Wasap yang lain
Semua rata-rata jawab sakitan nahan rindu. Temen wasap gue rata-rata melankolis sih. Langsung deh tuh chat sama mereka dipenuhi puisi-puisi cinta ala anak alay baru ditinggal merit! #Loh?!
·         Adik
Nggak bisa diharepin dari jawaban adik gue nih. Dia cuma bilang gini, “Emang Inga peduli?”. Sial!
·         Temen BBM yang lain
Ini sama aja kayak temen wasap. Jawabannya ngaco. Tapi semua jawab kalau lebih sakit nahan rindu. Udah. Gitu aja. Tanpa penjelasan. *LemparinBakiak!*

Sekarang menurut gue sendiri ya. Hmm…. Hmm…. Apa ya….??
Kalau gue sendiri, lebih milih sakitan siku kepentok ujung meja. Kenapa? Bukan karena gue nggak pernah LDR. Pernah. Lama pula. Huahahaha. Tapi ini kan nanyanya tentang sakit kan ya? Ya jelas sakitan siku kepentok ujung meja. Coba deh, nggak bisa gerak tu tangan agak lima belas menit saking nyerinya.
Sementara rindu? Memang bikin sesak sih. Kadang sampai mewek sendiri. Tapi udah, segitu aja. Lebih parrah kalau ngelamun malah. Dan pula, rindu itu bikin kita jadi kreatif. Tuh contohnya temen-temen wasap gue. Mendadak jadi puitis abis. Tulisan-tulisannya jadi romantis luar biasa. Sesuatu kan?

Jadi Bro, pertanyaan lo akhirnya gue jawab. Sakitan kepentok ujung meja. 
Kalau menurut kalian, sakitan mana? 

Kamis, 31 Desember 2015

Kepada API yang Menyala di Penghujung Tahun....




Kepada api yang menyala di penghujung tahun....
Entah kenapa malam ini aku begitu merindukannya.
Sesosok api yang dulu pernah menjadi air. Sesosok api yang dulu pernah menghilangkan panasnya, berubah menjadi hangat.

Rasanya tidak pernah ada ingatan yang indah tentang sosok api itu di penghujung tahun.
Tapi malam ini, entah kenapa aku begitu merindukannya.

Mungkin karena api yang sedang menyala di depan mataku. Tapi tidak. Bahkan rindu ini ada jauh sebelum api yang di depanku ini, aku nyalakan.
Sedang apa dia sekarang? Tahu tapi tidak terlalu tahu, itu bukan hal yang menyenangkan.
Melihat tapi tidak terlalu melihat, itu bukan hal yang menggembirakan.

Apa kau bahagia?

Kepada api yang menyala di penghujung tahun....
Bisa tidak sampaikan salamku untuknya?
Kepada api yang menyala di penghujung tahun....
Bisa tidak sampaikan maafku untuknya?
Kepada api yang menyala di penghujung tahun....
Bisa tidak sampaikan padanya,,,
Aku merindukannya.


Minggu, 22 November 2015

Amore Mio - Sedikit Omelan Gue Tentang Amore~~


sumber gambar: dari koleksi pribadi

Amore Mio
Penulis: Rofie Khaliffa
Editor: Ambra
Tata Isi: Violet V
Tata Sampul: Wulan Nugra
Penerbit: de TEENS
ISBN: 978 602 255 966 5
Cetakan Pertama: September, 2015
Harga: Cek sendiri di toko buku. Soalnya gue dapat dari hasil malak 😁


Amora, seorang gadis yang merindukan sosok ayah. Dia berkerja di Galateria Paolin sebagai pelayan. Suatu sore, datang pemuda murung yang kemudian selalu hadir di setiap senja berikutnya. Pemuda yang dengan dinginnya selalu mencela gelato buatan Amora dan membuat kacau hari-harinya.

Tom, pemuda murung yang selalu duduk di meja nomor 13 dan memesan dua mangkuk gelato stroberi. Lalu sambil memandan senja, ia bercakap-cakap sendiri. Menyebut nama seorang gadis. Isabella.

Diego, generasi penerus usaha galateria dan meski telah bertahun-tahun menjejakkan kaki di tanah lahirna, Itali, Diego tidak pernah membuang impian masa lalunya. Kenangan yang tersimpan dalam sebuah foto lama dan kapal mainan.

          "Apa kau kenal Isabella?" - Tom

          "Kalau kau tidak keberatan, Signore,
           aku akan membantumu mencari
           Isabella." -Amora

Awal baca buku ini—gue baca yang masih dalam bentuk belom diedit sama sekali—gue ngerasa bete karena narasinya yang panjang dan kelewat lambat. Tapi begitu gue baca file utuh yang udah diedit dan dimanis-manisin, gue jadi suka sama si Amore Mio ini.

Anak kedua dari adik ketemu gede gue ini, asli bikin sebel abis. Bukan karena ceritanya yang bosenin, tapi karena karakter Tom yang bikin sebel.

Tom itu digambarkan sebagai lelaki baperan yang selalu nyari-nyari ceweknya yang bernama Isabella. Cewek yang letak dan keberadaannya nggak tahu di mana. Selalu datang ke Galateria, memesan gelato—yang kebetulan dibuat oleh Amora—dan selalu protes karena potongan stroberi yang ada di gelato itu sama sekali nggak mirip dengan potongan stroberi si Isabella. Selain pemurung dan hobi marah-marah nggak jelas, Tom juga sering nongkrong di boks telepon dan neleponin Isabella. Padahal telepon itu jelas nggak tersambung. Sumpah, ini cowok, cakep tapi baperan tingkat dewa!

Amora sendiri digambarkan sebagai gadis yang lincah, periang, mandiri, dan tabah—kayaknya. Soalnya dia tahan menghadapi Tom yang baperan, bahkan sampai menawarkan diri untuk menemani Tom mencari Isabella. Tapi begitu mereka sudah berkeliling Verona untuk mencari Isabella, beberapa waktu setelahnya Tom malah menghilang. (Dasar cowok baperan doyan kabur!).

        “Hanya orang bodoh yang mengucap
          janji tanpa tahu bisa dia tepati atau
          tidak, dan aku bukan bagian dari
          golongan orang bodoh itu!” -Amora

Di saat Amora galau karena kepergian Tom yang mendadak. Muncul sosok Diego yang—aakh! Sumpah gue demen banget sama nih cowok. Galak-galak manis gitu!—menjadi manajer baru Galateria.

Sosok Diego ini digambarkan dengan sangat ciamik oleh Mpil—panggilan sayang gue buat penulisnya—dan berhasil membuat banyak cewek jatuh cinta. Termasuk gue. Sosok manajer yang angkuh, dingin, seenaknya, tapi juga perhatian. Tapi yang terpenting, Diego ini adalah sahabat lama Amora. Orang yang dulu pernah berjanji pada Amora untuk mencari ayah gadis itu. Begitu mengetahui bahwa Amora itu adalah Momo sahabat kecilnya, Diego langsung teringat akan penemuannya tentang ayah Amora. Lelaki yang sekian lama sangat dirindukan oleh Amora.

Sampai di pertengahan ini, gue nyaris mewek karena tahu ayah Amora udah nggak ada. Apalagi di bagian yang Diego ketemu bapak-bapak tua di pelabuhan, dan si bapak tua bercerita tentang pengembara yang nggak bisa pulang. Serius, coba aja baca sendiri di bukunya, kalau kalian nggak nyaris mewek, berarti kalian nggak punya hati! ^-^

          “Umpamakan saja balon-balon ini
            perasaanku, yang sudah kutiup
            pelan-pelan dan penuh kesabaran.
            Di dalamnya berisi sejuta harapan.
           Tapi, Mo, sejuta harapan ini tidak
           akan pernah menjadi kenyataan dan
           sia-sia jika terus berada di dalam sini.
           Aku butuh penyelamat. Penyelamat
           yang menjadi penyebab harapan
           harapan itu ada. Penyelamat itu...
           kau.” —Diego

Dari keseluruhan cerita ini, gue sangat mengidolakan Diego dan berharap Diego berakhir bahagia bersama Amora. Dan harapan gue dikandaskan oleh sang penulis. Penulisnya sendiri dengaan sombongnya bilang, “Aku berhasil ciptain tokoh second lead cowok yang dicintai dan lead cowok yang dibetein.” Iyap! Dia berhasil banget. Selain berhasil bikin kesal, penulisnya juga sukses bikin baper pembaca sama segala kebaikan hati Diego. Ketulusan cowok itu dalam menyayangi Amora sungguh nggak usah diragukan lagi. Bahkan dia rela melepas Amora demi kebahagian gadis itu.

Hubungan Diego-Amora-Tom dalam cerita ini memang rumit. Yang satu terlalu baik, yang satu egois, sementara perempuannya galauan. Tapi proses dan kejadian pelepasan Amora dari Diego bukanlah hal yang terjadi lurus-lurus aja. Banyak fakta mengejutkan yang terungkap ketika menjelang ending. Fakta yang gue sendiri sampai kaget waktu pertama kali baca cerita ini sambil ngomel dalam hati, “Sialan, Mpil. Tragis amat ni orang!”, gitu.
Tapi yang terpenting dari semuanya, walaupu. Kalian dibuat baper, sebel, bete, atau apa aja, buku ini memang menarik. Settingnya yang di itali, hidup. Bukan cuma sekedar tempelan. Kalian bakal ngerasa kayak lagi jalan-jalan sama Tom-Amora waktu mereka keliling Verona.
Selain itu, buku ini juga mengajarkan kita tentang sebuah ketulusan, keikhlasan, kasih sayang, dan ketetapan sebuah hati.
Kalian tahu? Kalau hati udah milih, nggak akan ada lagi hal lain yang bisa menghalangi. Termasuk orang paling baik sedunia pun.

Oke, gue rasa segitu aja review—atau omelan—gue tentang buku ini. Guys, bukan karena ini buku adik angkat gue, tapi karena memang buku ini bagus. Gue rekomen banget kalian buat baca. Tapi peringatan dari gue, buat yang doyan baper, siap-siap mewek baca bukunya. Buat yang hatinya sedikit lebih kuat, siap-siap bete karena kebaperan ceritanya. Ho ho ho.


                             Amore Mio
   -tidak semua kapal kembali ke pelabuhan-

© Airalaks, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena